Senin, 02 Januari 2012

Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang

Pencatatan persediaan barang dagang dapar dilakukan dengan dua sistem pencatatan, yaitu :
1. Sistem persediaan perpetual dan 
2. Sistem persediaan periodik

Pada sistem persediaan perpetual, setiap pembelian dan penjualan barang dagang dicatat pada akun persediaan. Hal ini mengakibatkan jumlah persediaan barang dagang untuk dijual dan jumlah barang dagang yang telah terjual secara terus menerus tercantum dalam catatan persediaan. sedangkan,

Pada sistem persediaan periodik, catatan persediaan sepanjang periode akuntansi tidak memperhatikan jumlah persediaan barang dagang yang telah terjual. Meskipun demikian, perhitungan fisik atas persediaan dilakukan pada akhir periode akuntansi, hal tersebut biasa di sebut dengan istilah physical inventory atau stck opname.

Berikut adalah pencatatan pada jurnal umum ketika melakukan pembelian persediaan barang dagang :
1. Sistem perpetual
proses pembelian barang dagang (Tunai/ kredit) :
Persediaan                              Rp. xxx
            Kas/ Utang dagang                    Rp. xxx

proses penjualan barang dagang (Tunai/ kredit) :
Kas/ Piutang dagang              Rp. xxx
            Penjualan                                  Rp. xxx
HPP                                      Rp. xxx
            Persediaan                                Rp. xxx

2. Sistem periodik
proses pembelian barang dagang (Tunai/ kredit) :
Pembelian                              Rp. xxx
            Kas/ Utang dagang                   Rp. xxx

proses penjualan barang dagang (Tunai/ kredit) :
Kas/ Piutang dagang               Rp. xxx
            Penjualan                                  Rp. xxx

Tidak ada komentar:

Posting Komentar